Kamis, 13 September 2012

Tentang Memaafkan

Teringat kata-kata seorang teman waktu libur lebaran kemarin,
"kalo kamu belum memafkan seseorang, puasamu kemarin gag diterima"

Hmm, pernah gag sih kepikiran bahwa ternyata memaafkan itu ternyata jauh lebih susah dibanding minta maaf? Yap! Secara arti katanya pun sebenernya kita bisa tau mana yang lebih susah. MINTA maaf dan MEMBERI maaf. Minta tinggal minta, kalo masalah memberi pasti agak mikir deh, ngaku..




Ada banyak hal yang kadang kita pertimbangkan sebelum kita memaafkan seseorang. Siapa yang minta maaf, tentang apa orang itu minta maaf, atau bahkan kapan dan dimana prosesi minta maaf itu digelar. Tingkatan yang paling susah mungkin ketika kita ingat hal apa yang membuat kita tidak bisa memafkan. You know lah, yang namanya ingatan kan gag bisa ilang gitu aja. Apalagi ada semacam line populer yang mungkin pernah kalian dengar;
FORGIVEN but not FORGOTTEN

Nah lho, makin susaaah...

But then I found something interesting.


Forgiveness is not something we do for other people.
We do it for ourselves to get well and move on.

So, why don't we try to forgive? Memaafkan teman yang kadang menjengkelkan, memaafkan adik yang sering menyebalkan, memaafkan mantan yang pernah menyakiti (upss), memaafkan dosen pembimbing yang ngilangin kertas skripsi berkali-kali *sigh

At least, Let's try to forgive. We do it for ourselves, kan? Bismillah :)




1 komentar:

  1. tulisan yang sangat inspiratif , "tentang memaafkan" ,
    paling sakit itu kalau sudah memaafkan orang ehh orang trsebut malah mengulangi kesalahan yang sama , terus dia minta maaf lagi lagi dan lagi , jadinya pemberian kata maafku telah di khianati(aku dadi curcol), hahhahahaha

    BalasHapus